Langkah 3 – Foto untuk Visa dan Upload Foto
Yang dibutuhkan untuk langkah ini:
Foto persis sesuai ketentuan dari kedutaan besar dalam bentuk soft copy
Seinget gw, gw selalu foto buat visa di Jalan Sabang. Waktu bikin visa schengen karena lagi sibuk-sibuknya, gw nggak sempet ke Sabang dan foto di studio foto deket rumah. Gw udah kasih sedetil mungkin ukuran dan kriteria untuk visa schengen, tapi terus…. fotonya ditolak. Disuruh bikin lagi on the spot di Visa Centre yang di Kuningan (bayar lagi). Yah… moral dari cerita ini adalah: meskipun secara teknis abang foto mana aja harusnya punya kemampuan fotoin kita untuk visa, mereka-mereka yang di Jalan Sabang adalah yang sudah sangat biasa foto untuk visa. Udah pada punya template, foto asli belum di crop, dan foto yang sudah di crop sesuai kriteria masing-masing negara.
Gw langganan di Jakarta Foto, buka dari jam 07.30 pagi. Di sepanjang jalan itu ada beberapa studio foto lainnya, kalau pada mau cobain tempat foto yang lain boleh aja. Foto visa USA harganya Rp60.000 (bisa sih pake kartu bayarnya, tapi biar nggak ribet bawa uang tunai aja), dapat foto 4 lembar + CD (gw minta di email aja soft copy nya, biar gampang upload ke website CEAC). Foto sudah di tangan dan di email, sekarang saatnya lanjutin form DS-160 dan teman-temannya.
Widiih, ayo semua tepuk punggung masing-masing. Udah 70% selesai nih, sabar ya, sedikit lagi. Kalau kalian kayak gw yang abis foto mau langsung lanjut beresin DS-160 plus bayar-bayar dan lain sebagainya, kalian akan butuh… tempat untuk duduk, meresapi semua proses ini dan menuntaskannya. Di Sabang banyak tempat ngopi sih, gw seneng di Another Coffee Shop karena tenang dan cappucino nya enak (plus complimentary butter scone nya yum yumm). Di ujung jalan Sabang ada Toko Oey yang makin lama makin hipster entah kenapa, tapi gw suka kaya toast-nya hiks gimana dong. Dua tempat ini Wi-Fi nya bisa diandalkan jadi cuss meluncur dan duduk manis yuk. Oke kalau sudah, buka lagi website CEAC kalian.
Upload foto kalian dengan klik tombol Upload Your Photo. Tinggal klik tombol Choose File dan masukkan foto kalian. Fotonya maksimal 240kb ya. Website CEAC akan mengecek foto kalian, jadi kalau misalnya ada yang salah (ukuran, warna, kejelasan dan cahaya foto), kita akan diberitahu. Begitu kalian pilih foto, lanjut tekan Next: Upload selected photo. Gw sempet lamaaa ngeliatin halaman ini dan baru sadar setelahnya kalau:
1) Nggak ada preview foto
2) tombol “Next: Upload selected photo” bisa diklik walaupun warnanya rada abu-abu gimana gitu.
Bhaique.
Kalau udah selesai, yeeey! Pengisian DS-160 sudah beres! Sekarang cek lagi semua informasinya dan kalau sudah bener, masukkan nomor passport dan kode yang ada di kotak. Setelahnya, kamu akan menerima confirmation letter. Ini harus di print dan dibawa nanti waktu wawancara. Waktu nge-print, pastikan barcodenya terbaca dengan jelas ya.
Langkah 4 – Buat Akun CGI dan Bayar Visa
Yang dibutuhkan untuk langkah ini:
a. Nomor konfirmasi DS-160 (lihat di confirmation letter)
b. Uang sebesar $160 untuk biaya visa
c. Kertas Cash Deposit & Electronic Funds Transfer
Selanjutnya, buat akun CGI. Fun fact: CGI Federal itu perusahaan IT yang nama lengkapnya adalah “Conseillers en Gestion et Informatique”, kira-kira artinya “Konsultan Manajemen dan IT).
Buat akun CGI-mu di sini. Setelah itu, buka plih New Application / Schedule Appointment dari deretan menu di sebelah kiri. Ikuti semua langkahnya dan lengkapi datanya. Konsisten ya, samakan dengan yang tadi kalian masukkan di form DS-160. Begitu sampai di bagian pembayaran, pilih deposit slip yang $160. Saran gw setor cash aja di bank CIMB Niaga, karena nggak semua bank bisa memproses transaksi pakai virtual account. Selain itu, kalau bayarnya cash di bank, kalian bisa mulai proses penjadwalan pendaftaran visa setelah jam 12:00 di hari kerja selanjutnya. Kalau pakai virtual account, baru bisa setelah jam 15:00. Nanti kalian akan menerima kertas Cash Deposit & Electronic Funds Transfer. Ini harus di print, karena bank nggak bisa melayani pembayaran tapa kertas ini. Siapkan salinannya untuk dibawa ke kedutaan besar waktu wawancara nanti. Kalau sudah print, bisa langsung ke bank CIMB Niaga terdekat untuk bayar. Bayarnya $160, kalian nanti dikasih tau kurs terkini dan bisa langsung bayar.
Setelah bayar, tarik nafas dulu dalam-dalam. Tugas hari ini sudah selesai, sekarang tinggal nunggu 1×24 jam sampai bukti pembayarannya “aktif”.
Langkah 5 – Jadwalkan Wawancara
Yang dibutuhkan untuk langkah ini:
a. Nomor paspor
b. 16 digit virtual account number (lihat di kertas bukti pembayaran)
c. Nomor konfirmasi DS-160 (lihat di confirmation letter)
Oke. Setelah bukti pembayaran aktif, masuk lagi ke akun CGI dan sekali lagi klik New Application / Schedule Appointment. Kalian bisa lihat jadwal wawancara terdekat yang tersedia. Masukkan semua data yang diminta dan pilih slot wawancara. Cuma ada dua pilihan untuk jamnya, jam 07:00 dan jam 09:00. Waktu itu gw pilihnya yang jam 07:00, masih harus ngantor lagi soalnya. Kalau sudah, jeng jeng jeng, silakan cek e-mail. Kalian seharusnya dikirimi appointment confirmation letter yang isinya data diri, detail appointment dan detail pengambilan paspor. E-mail ini juga wajib di print dan dibawa waktu wawancara nanti ya.
Langkah 6 – Wawancara Visa
yang dibutuhkan untuk langkah ini:
a. Diri sendiri di kedubes US, nggak pake telat
b. Paspor
c. DS-160 confirmation letter
d. Appointment confirmation letter
e. Print out Cash Deposit & Electronic Funds Transfer
f. Dokumen pendukung visa
g. Meninggalkan barang elektronik yang lebih besar dari HP
Di hari H wawancara, dengan gagah berani berangkatlah wahai pejuang visa ke kedutaan besar USA. Gw bikinnya di Jakarta, jadi pergilah gw naik kereta, turun di Gondangdia dan jalan kaki sampai kedutaan. Gw sampai kira-kira 15 menit sebelum waktu wawancara (harusnya 30 menit sebelum, biar nggak panik). Nggak usah dateng dari subuh, sekarang nggak bisa lagi antri dari pagi-pagi gitu. Beberapa meter sebelum pintu kedutaan ada tenda polisi. Kalau datang lebih dari 30 menit sebelum waktu wawancara, kalian akan disuruh nongkrong dulu di tenda itu. Selagi ngantri, petugas akan mengecek nama dan paspor. Peraturannya sederhana tapi bisa bikin panik: dilarang bawa barang yang nggak relevan dengan wawancara, terutama barang elektronik. Laptop nggak boleh masuk ke kedutaan dan mereka nggak punya loker untuk barang sebesar laptop. Jadi lebih baik nggak dibawa. Untuk HP ada lokernya. Masuk ke kedutaan boleh bawa tas, tapi ya itu tadi, no laptop, no HP, charger, USB, earphone dan perangkatnya.
Setelah melewati pemeriksaan dan penitipan HP, kalian akan dipersilakan masuk. Di dalam ada 3 loket. Nanti dikasih nomor antrian sama petugas yang ada di ruang tunggu. Petugasnya ramah-ramah dan siap bantuin kalau ada kebingungan. Loket 1 untuk pengecekan kelengkapan dokumen. Di sini paspor gw dibolak-balik, petugasnya orang Indonesia. Terus ditanyain soal visa USA sebelumnya yang ketempel di paspor. Ditanyain pula bagaimana ceritanya dapat visa Q (visa exchange, alias visanya Disney). Yasudah berceritalah gw tentang Disney ngahahaha #anakDisneyforever
Loket 2 untuk pengambilan sidik jari. Petugasnya bukan orang Indonesia, tapi lancar berbahasa Indonesia. Super ramah dan riang. Sidik jari untuk kesepuluh jari tangan diambil di sini. Sambil diajakin ngobrol sedikit tentang “bagaimana perasaan Anda hari ini”, gw bilangnya seneng tapi gugup juga lumayan.
Setelah selesai urusan sidik jari, kalian akan dipersilakan duduk dan menunggu giliran wawancara. Waktu gw buat visa, ada 3 loket yang dibuka untuk keperluan wawancara. Loket A petugasnya misterius, ngomongnya bisik-bisik bikin merinding aja. Loket B petugasnya super bahagia. Taro tumbler kopi di depannya, senyam-senyum sumringah nanyain semua orang mau ngapain ke USA. Loket C petugasnya nampak galak, belom-belom udah ngasih kertas pink (permohonan ditolak) ke tiga orang. Gw nunggu sambil harap-harap cemas gimana gitu. Kepinginnya dapet Mr. B, tapi terus mikir kalau mendadak dia bad mood ngeliat gw terus gimana dong. Ada satu orang di depan gw yang dikasih kertas pink sama Mr. B yang tetep sambil senyam-senyum. Orang ini terus berbalik dan mukanya kecewa banget. Yang lagi duduk nunggu giliran pasang tampang sedih juga, berempati (dan takut juga gw rasa).
Nomor gw dipanggil dan tibalah giliran wawancara. Wawancaranya sama Mr. B.
–wawancara dimulai–
Gw: Good morning, how are you?
Mr. B: Good morning to you too! (gw: jangan-jagan sebentar lagi dia mau quote si Gandalf LOTR……).
Mr. B: What brings you here?
Gw: (responsibilities, law and adult life of having to do this on my own…) applying for a B1/B2 visa, sir
Mr. B: Cool. What do you want to do in the US?
Gw: Spending Christmas probably in Boston. Then, I really want to try that coast-to-coast Amtrak train. I heard it’s pretty amazing.
Mr. B: I’ve never tried that either, sounds fun. What do you for a living?
Gw: Writing (I should say STRATEGIZING arghhh) mobile content for this company. This company is–
Mr. B: I know that company. Very cool.
Gw: Thanks!
Mr. B: Okay, here you go. Have a good trip, have fun!
Gw: I will! Thank you very much, have a good day!
–wawancara berakhir dalam 2 menit–
Gw pasang tampang kalem, padahal dalam hati jejingkrakan. Gw dikasih kertas putih (ayo joget dulu 30 detik), yang artinya permohonan visa diterima. Kertas kuning artinya permohonan ditangguhkan, biasanya perlu beberapa dokumen lagi sebelum keputusan diambil. Kertas pink artinya permohonan ditolak.
Dokumen pendukung gw memang nggak ada yang diminta. Tapi, penting banget untuk memastikan kita punya semuanya, termasuk foto cadangan, slip gaji, rekening koran, dan surat pernyataan dari kantor. Jadi kita selalu siap kalau diminta untuk menunjukkan dokumen-dokumen ini.
Lalu apa lagi? Lalu ya selesai. Tinggal keluar dan ambil barang-barang yang dititipkan. Paspor kita ditahan dan akan dikembalikan dengan visa USA. Pengambilan paspor sesuai preferensi masing-masing, bisa ambil sendiri di RPX casablanca (pas sebelah Lawson di jalan Dr. Satrio — sisi sampingnya menara Sampoerna. Halte TransJakarta terdekat: Halte Karet) atau bisa minta dianterin kurir. Gw kurang begitu seneng paspor dipegang sama banyak pihak, jadi milih untuk ambil sendiri. Nanti di e-mail atau di-SMS kalau paspornya udah siap diambil.
Terima kasih ya sudah baca sampai sini. Berikut gw sertakan FAQ untuk membantu kalian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membara di hati.
FAQ
Rey, sebelumnya pernah nggak dapat visa US?
Pernah, tahun 2015 lalu waktu diterima kerja di Disney.
Jadi membantu banget dong itu. Gimana nih kita-kita yang belom pernah dapet visa?
Nggak masalah. Selama ceritanya konsisten dan masuk akal, harusnya aman-aman aja.
Rey, pernah ngurus dan dapat visa dari negara lainnya?
Pernah, beberapa negara di Asia dan visa schengen.
Tuh, kan! Visa Amrik-mu dipermudah karena itu kali?
Hmm, gw pernah denger juga kok ada yang udah bolak-balik banyak negara tapi ditolak juga visanya. Jadi sekali lagi menurut gw ini masalah konsistensi dan intensi yang baik.
Aku ditolak visa. Sakit hatiku. Dompetku juga.
Puk puk. Jangan menyerah, direnungkan lagi kenapa kira-kira visanya ditolak, perbaiki, terus coba lagi ya. Petugas konsulat memang diharuskan mencurigai bahwa semua orang berniat jadi imigran gelap di USA (sampai terbukti sebaliknya). Maka tugas kita adalah untuk membantu meyakinkan petugas kalau kita nggak ada niatan seperti itu.
Berapa lama sih visa US jadi?
Sekitar 3-4 hari kerja, maksimal 1 minggu.
Kapan kita dapat keputusan dari kedutaan tentang visa diterima atau ditolak?
Langsung tahu saat itu juga. Petugasnya nanti akan kasih salah satu dari tiga jenis kertas. Kertas putih artinya visanya diterima, kertas kuning artinya belum bisa diputuskan (biasanya kedutaan minta dokumen pendukung tambahan) atau kertas pink yang artinya visa ditolak.
Mesti punya tabungan 100 juta ya? Jumlah minimalnya berapa yang aman?
Nggak juga kok. Yang masuk akal aja. Misalnya nih, untuk liburan 1 minggu ke San Francisco, kira-kira perhitungan kasar pengeluarannya:
-Tiket PP $1300
-Makan 7x3x$7 = $147
-Penginapan di dorm guesthouse 7x$15 = $105
-Muni pass untuk bus, cablecar & trem $29
-Museum ticket (ada beberapa yang free juga sih….) $55
-Day tour ke Muir Forest & Sausalito $30
-Sewa bike Golden Gate $20
-Belanja-belanji $50
Total $1733
Nah selayaknya tabungan harus cukup cover jumlah ini, plus biaya nggak terduga dan sisa tabungan setelah itu juga harus kira-kira cukup untuk kalian di Indonesia sampai nanti gajian lagi.
Katanya karena sekarang presidennya Pak Trump, jadi susah ya visanya?
Ini banyak yang nanya nih, post-Trump sama pre-Trump. Gimana ya, gw ngurus dua jenis visa yang berbeda pre-Trump dan post-Trump, jadi nggak bisa dibandingin. Tapi kayaknya ya nggak juga lah… balik lagi ke kelengkapan persiapan visa kita.
Paspornya harus ambil sendiri ya?
Bisa minta dianter kurir. Kalau nggak salah yang nganterin nanti antara FedEx atau DHL.
Bisa kirim pakai GrabExpress?
😅 nggak bisa kayaknya, ya. Drivernya pusing nanti sama security nya kedutaan.
Ada tips lain nggak untuk pembuatan visa US?
Teliti dan konsisten dalam mengisi formulir, sebisa mungkin jangan membuat kesalahan. Tenang waktu wawancara dan jujur soal niatan kalian mau ke USA.
Nah, sampai sini dulu. Semoga panduannya membantu kalian dalam proses aplikasi visa. Semangat ya!
2 thoughts on “Pengalaman Bikin Visa Amerika (3/3)”