Pengalaman Bikin Visa Amerika (2/3)

Oke, mari mulai perjalanan panjang ini. Ada 10 bagian yang harus kalian isi dalam formulir DS-160. Kita bahas satu-satu ya.

FAQ di sini.

Bagian 1 – Personal Information 1
Standar data diri seperti nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin dan status pernikahan. Isinya sesuai dengan paspor ya, ini sangat p-e-n-t-i-n-g.  Kesalahan informasi cuma ditolerir 2x. Lebih dari itu aplikasimu akan ditolak.

Catatan untuk bagian 1:

  • Surnames  = nama belakang / marga
  • Given Names = nama depan + nama tengah
    Kalau namamu cuma satu tanpa nama belakang, isi kolom Surnames dengan LNU (Last Name Unknown). Sebaliknya kalau nggak punya nama depan, isi kolom Given Names dengan FNU (First Name Unknown)
  • Telecode = 4 angka yang merepresentasikan karakter yang tidak ada dalam abjad romawi. Nama orang Indonesia biasanya nggak pakai.

Bagian 2 – Personal Information 2
Ini bagian yang menanyakan negara asal dan apakah kamu punya lebih dari satu kewarganegaraan, atau punya izin tinggal tetap di negara lain. Isi juga nomor KTP-mu di bagian National Identification Number. Buat yang sudah pernah kerja di US, jangan malu-malu, silakan isi social security number atau Tax Payer ID kalian.

Bagian 3 – Address and Phone (+Social Media)
Ini bagian yang menanyakan alamat rumah, nomor telepon dan alamat e-mail. Diisi lengkap ya. E-mail dipakai untuk pihak kedubes nanti untuk kasih tahu kalau paspor kalian sudah siap diambil. Untuk secondary phone number, kalau nggak ada nomor lain jangan lupa centang kotak “Does Not Apply” nya.

Social Media
Ini baru aja ditambahin sama pemerintah US. Waktu gw apply visa (sekitar Oct 2018), bagian ini belum ada. Intinya bagian ini menanyakan apakah kamu punya akun media sosial. Kamu diminta untuk menuliskan semua media sosial dan nama pengguna yang kamu pakai dalam 5 tahun belakangan ini, kecuali yang didaftarkan kantor untuk jaringan komunikasi internal (misalnya Slack, Workplace dll). Media sosial yang dikenali oleh pemerintah US ada 20: Ask.FM, Douban, Facebook, Flickr, Google+, Instagram, Linkedin, Myspace, Pinterest, Qzone (QQ), Reddit, Sina Weibo, Tencent Weibo, Tumblr, Twitter, Twoo, Vine, Vkontakte (VK), Youku dan Youtube.

soc.png

Gw punya 7/20 HAHAHA.

Katanya sih ini untuk memperketat pengamanan (borderline kepo). Gw kira tanpa diminta pun selama ini mereka sudah melakukannya.  Kalau mereka iseng-iseng google nama tiap pelamar, kemungkinan besar yang keluar duluan kan akun sosial medianya. Nggak perlu secanggih Penelope Garcia si analyst di Criminal Minds, hari gini siapapun bisa melacak keberadaan online orang lain, selama profilnya nggak dikunci.

Yang bikin gemes adalah kalau beneran ada Penelope Garcia di belakang layar yang bisa membuka protokol privasi dan mengakses informasi yang tidak dibuat publik atas nama “tugas dari pemerintah” — Gw nggak ngerti lagi apa kebijakan privasi masih ada artinya kalau kayak gitu. Tapi baiklah, karena bukan saatnya curhat panjang lebar, lanjooot.

Bagian 4 – Passport Information
Kalian diminta mengisi detail paspor di bagian ini. Periksa lagi nomor paspor, tanggal paspor diterbitkan dan masa berlakunya, jangan sampai salah.

Catatan untuk bagian 4:

  • Passport / Travel Document type = yang paling umum adalah tipe Regular, paspor biasa yang dipakai orang normal pada umumnya hahaha. Diplomatic untuk staff diplomatic, Laissez-Passer biasanya dipakai sama pegawai United Nation dalam misi resmi.
  • Passport Book Number = Paspor Indonesia nggak ada book number, centang “Does Not Apply” di sini.

Bagian 5 – Travel
Udah setengah jalan, semangaat! Bagian ini nanyain maksud dan tujuan kalian ke USA, sekaligus untuk menandai jenis visa yang kalian minta.

Catatan untuk bagian 5:

  • Purpose of trip to the US (visa class) = Macam-macam jenisnya yang bisa dipilih, tergantung kalian mau visa yang mana. Untuk pelajar visa nya F, yang punya tunangan warga negara USA visanya K, untuk yang mau business trip dan/atau melancong, pilih visa B.
  • Begitu pilih visa B, kalian akan dihadapkan pada pilihan berikutnya. Mau gimana lagi, hidup itu memang tentang pilihan. B1 adalah kode untuk visa bisnis. Misalnya kalian mau ke US untuk urusan dinas, atau pergi ke konferensi sebagai utusan perusahaan. B2 adalah kode untuk visa jalan-jalan. Kalian bisa pilih mau spesifik visa B1 saja, B2 saja, atau gabungan B1/B2. Disesuaikan saja dengan kebutuhan masing-masing ya. Gw waktu itu pilihnya B1/B2 sih, terus diomelin sama Dia yang Berjalan di Atas Bintang, katanya, “emangnya ada rencana kunjungan bisnis? Kalau nggak ada, pilih B2 aja.” (ya tapi kan aku visioner, mungkin dalam 5 tahun akan ada kunjungan bisnis).
  • Intended dates = Kalau belum ada rencana pasti, kasih perkiraan aja kapan dan berapa lama kalian akan ada di US. Ini nggak harus pasti. Nggak masalah kalau nanti tanggalnya berubah. Setelah isi ini kalian akan diminta isi alamat di US. Lagi-lagi, kira-kira aja. Bisa taro alamat hotel juga.

Bagian 6 – Travel Companion
Di sini kalian ditanya apa ada orang lain yang pergi bareng kalian. Misalnya apakah kalian ikut rombongan tur atau rombongan perusahaan (biasanya cuma ditanya nama grupnya), atau mungkin sekedar pergi bareng teman atau keluarga. Isi aja kelengkapannya di sini ya.

Bagian 7 – Previous US Travel
Bagian 7 menanyakan apakah kamu pernah ke USA sebelumnya. Kalau belum pernah, bagian ini harusnya cukup mudah. Kalian tinggal pilih “no” untuk pertanyaan-pertanyaannya. Kalau sudah pernah, ada beberapa langkah tambahan. Kalian perlu mencantumkan tanggal ke USA, berapa lama tripnya waktu itu dan detail dari visa terakhir yang kalian pegang. Ditanyain juga apa pernah punya izin mengemudi di US? Seperti biasa, jawab saja dengan jujur dan pastikan data diberikan sudah tepat.

Catatan untuk bagian 7:

  • Ten-printed = Pengambilan sidik jari lengkap untuk 10 jari tangan. Dulu cuma pakai dua sidik jari, tapi beberapa tahun terakhir ini kedubes US sudah memberlakukan pengambilan sepuluh sidik jari.
  • “Has anyone ever filed an immigrant petition on your behalf…” = ini nanyain apa ada yang pernah daftarin green card untuk kalian jadi penduduk tetap USA. Ini beda dari pendaftaran visa biasa untuk izin tinggal sementara. Biasanya yang bisa buat petisi ini adalah warga negara USA, pemegang green card atau perusahaan yang mau kalian bekerja di tempat mereka.

Bagian 8 – US Contact
Isi bagian ini dengan informasi kontak kenalan kalian di US. Kalian akan diminta menyediakan nama, alamat di US, nomor telepon dan alamat emailnya. Bisa teman, keluarga, temannya teman, pacar, mantan pacar……. tujuannya supaya pihak kedubes US bisa menghubungi mereka untuk konfirmasi identitas. Ini harus diisi, jadi sebisa mungkin coba cari kenalan di sana ya. Kalau bener-bener nggak ada kenalan di US, bisa isi bagian ini dengan kontak hotel atau kalau daftar visa bisnis, bisa isi dengan detail perusahaan yang mengundang kalian.

Catatan untuk bagian 8:

  • Organization name = sesungguhnya buat gw ini pun misteri. Tadinya gw pikir kalau udah kasih nama ya nggak usah lagi kasih nama organisasi atau kantor. Nyatanya ini wajib diisi. Gw isi dengan nama kantornya K, yang gw daftarin jadi kontak gw di US. Bisa juga centang “do not know”, tapi gw nggak tahu apa implikasinya ke aplikasi visa.

Bagian 9 – Family
Bagian ini menanyakan informasi tentang keluarga kalian. Isikan semua datanya dengan lengkap. Nanti ditanyain apakah orangtua adlagi a yang di US saat ini. Kalau ada, berikan juga informasi status tinggal mereka. Daftarkan juga keluarga inti selain orangtua yang lagi ada di US (tunangan, saudara kandung dan anak) dan lengkapi dengan status tinggal mereka.

Bagian 10 – Present Work / Education / Training Information
Okay, bagian ini akan jadi salah satu landasan untuk menjelaskan gimana kalian akan membiayai perjalanan dan masa tinggal di US. Isi selengkapnya dengan bidang pekerjaan, informasi lengkap tentang nama perusahaan, alamat dan nomor teleponnya plus tanggal kalian mulai kerja di sana.

Catatan untuk bagian 10:

  • Bagian ini akan meminta kalian menuliskan gaji bulanan dalam mata uang lokal. Jangan sampai salah, soalnya ada beberapa kasus salah ketik yang jadinya dianggap nggak konsisten. Nanti pusing jelasinnya ke petugas konsulat.
  • Wajib mengisi penjelasan singkat tentang pekerjaan kalian di sini. Tenang, ini bukan kayak nulis cover letter hahaha. Jelaskan saja dalam beberapa kalimat singkat. Misalnya:

    Creating UX/UI content for mobile application. Content including English content and its localisation to Bahasa Indonesia.
    Iya udah gitu aja.

Hore, 10 bagian pertama udah selesai! Fiuh, fiuh *lap keringat. Bagian terakhir di Langkah 2 adalah mengisi kuesioner Security and Background. Ada 5 bagian untuk kuisioner ini. Semuanya tinggal dijawab dengan ya atau tidak. Kalau ada yang dijawab dengan “ya”, akan keluar kotak untuk menuliskan penjelasannya.

s&b.png

Kuisioner ini makin ke belakang pertanyaannya makin berat. Mulai dari kesehatan, catatan kriminal sampai ke partisipasi dalam perdagangan manusia, genosida dan niatan untuk menjadi teroris. Kalau ada yang menjawab “ya” untuk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner (misalnya pernah terlibat narkoba atau punya catatan kriminal), belum tentu langsung ditolak visanya loh. Yang penting jujur dan siapkan penjelasan detail kalau nanti ditanyain.

Nah, kalau udah selesai yuk lanjut. Langkah berikutnya adalah ambil foto untuk visa. Baca lanjutannya di sini ya.

Pengalaman Bikin Visa Amerika (1/3)

Rangkuman
Checklist untuk aplikasi visa USA
1. Paspor yang masih berlaku
2. Form DS-160 yang sudah dilengkapi + nomor konfirmasinya
3. Bukti pembayaran visa sebesar $160
4. Print out confirmation letter (setelah melengkapi DS-160)
5. Print out appointment confirmation letter (setelah menjadwalkan wawancara)
6. Foto diri sesuai ketentuan kedutaan USA (5x5cm, berwarna)
7. Dokumen pendukung pendaftaran visa:

  • Slip gaji
  • Rekening koran kira-kira 3 bulan + surat pernyataan dari bank (bank statement) bahwa kalian adalah nasabah yang punya rekening aktif
  • Surat pernyataan dari kantor bahwa sedang bekerja di sana dan akan kembali bekerja setelah pulang dari USA
  • Itinerary / rencana perjalanan

Proses Pendaftaran Visa
1. Lengkapi form DS-160 termasuk foto di web CEAC 
2. Buat akun di CGI Federal
3. Bayar visa di Bank CIMB Niaga
4. Tunggu kira-kira 1×24 jam lalu jadwalkan wawancara
5. Datang sendiri ke kedutaan besar USA untuk wawancara

Kalau punya pertanyaan, bisa cek dulu FAQ di sini.

Cerita Lengkapnya
Tempat gw bekerja bisa dibilang dermawan dan welas asih dalam memberikan cuti, tapi pegawai-pegawainya (termasuk gw) kurang begitu ngeh dengan kebutuhan mengambil cuti. Abis gimana dong, kerjaannya seru banget (banyak banget juga, sih). Manajer gw sering berupaya mengingatkan, “Silakan cutinya dihabiskan, jangan sampai kelian semua pergi berbarengan ya. Yang masukin duluan yang gw approve.”

Reaksi gw dan tim: Mmm.

Gw inget waktu itu sekitar akhir bulan Oktober dan HRD blast e-mail yang isinya himbauan mengambil cuti muahahaha. Intinya e-mail itu mengingatkan bahwa penting banget mengambil cuti, supaya kita nggak burn out. Yaudah baiklah, gw terbujuk. Akhirnya gw nyamperin bu boss dan memulai percakapan. Kira-kira percakapannya macam begini:

Gw: Boss, cuti gw masih lumayan banyak nih
Boss: Mmm
Gw: Boleh gw ambil Desember ini?
Boss: Boleh, belom ada yang minta cuti kebetulan
Gw: Boleh gw ambil Januari?
Boss: Iye, belom ada juga yang minta cuti buat Januari
Gw: Boleh gw ambil semuanya sekaligus berurutan xx hari dari Desember sampe Januari?
Boss: *hilang kesabaran* ‘seraah. Mau lu ambil pisah-pisah, mau lu ambil semuanya sekaligus, seraaah.
Gw: *jejingkrakan*

Gw sungguh kepingin balik ke USA. Untuk seribu satu alasan. Ya kangen Disney, ya kangen Dia Yang Berjalan Di Atas Bintang, ya rindu merayakan Natal sekali lagi di sana, ya kepingin eksplor kota-kota yang belum sempet gw datengin dan lain sebagainya.

5_QuincyMarket-523x780
Pretty Boston’s Quincy Market from here

Niat ada,  cuti pun dianugerahkan, paspor aman, visanya……..

myg2xpg
Me-Rolling-On-The-Floor from here

Gw selalu jiper kalau ngurus visa. Waktu bikin visa Jepang, gugup banget. Gimana kalau nanti mereka menemukan obsesi gw akan Naruto dan Ghibli. Waktu bikin visa Schengen, lumayan mules. Gimana kalau nggak dikasih terus gw jadi nggak bisa menunaikan tugas mulia sebagai bridesmaid. Mikirin mau bikin visa Amerika? Haduh… mau guling-guling jadi burrito aja rasanya.

Langkah 1 – Riset (Dilarang Keras Males Baca)

Yang kalian butuhkan untuk langkah ini:
a. Kemauan untuk banyak baca

Untuk mengurangi kepanikan, seperti biasa yang gw lakukan adalah riset dulu. Blog-walking baca-baca pengalaman yang sebelumnya udah pernah bikin visa, yang diterima dan yang ditolak visanya. Setelah banyak baca gw mulai melihat ada pola untuk keduanya.

Yang diterima selalu punya berkas yang lengkap, menjawab dengan yakin waktu ditanya ini-itu sama petugas konsulat dan punya cerita yang masuk akal dan jelas. Contohnya: sudah bekerja selama satu tahun di perusahaan X. Minta visa Amerika karena mau menghabiskan liburan natal.  Liburan natalnya di Napa, karena mau lihat mustard field yang terkenal. Habis liburan natal mau balik kantor, karena seneng sama pekerjaan yang sekarang.

Yang ditolak biasanya nggak punya cerita kuat dibalik niatnya ke Amerika dan nggak logis. Contohnya: bilangnya baru masuk kerja, tapi dalam setahun terakhir punya banyak major traveling. Awal tahun ke Australia, tengah tahun keliling Eropa, akhir tahun minta visa Amerika; tapi nggak bisa menjelaskan asal dananya darimana. Ini bukan soal di rekening ada cukup uang atau tidak. Kalau petugas konsulatnya nggak tahu darimana asalnya uang segitu, ya dianggapnya nggak masuk akal. Atau nggak bisa menunjukkan ikatan kuat dengan Indonesia, misalnya bilang mau ke Amerika untuk cari jodoh. Yha. Jelas nggak di kasih. Pola lainnya yang berulang adalah: nggak konsisten. Di formulir, gajimu katanya sekian, tapi waktu ditanya kamu jawabnya lain, ragu-ragu pula. Beneran gajian tiap bulan nggak nih?

Kelihatannya saja ini ribet, tapi sebenernya sederhana. Kalau nggak ada niatan mau jadi imigran gelap di Amerika, seharusnya dengan alami kalian bisa cerita saja yang sebenarnya. Memang sih, beberapa kasus bisa agak tricky. Misalnya untuk yang punya kekasih hati dan lagi mau ngapel. Sebenernya menurut gw ya nggak apa-apa juga jujur kalau ditanya, toh kalaupun dikasih visanya, bisa juga nanti ditanyain sama petugas border control di Amerika.

Kalau nggak ditanya? Ya nggak usah kasih informasi berlebihan yang nggak perlu. Ini bukan main sembunyi-sembunyi karena memang tak ada yang disembunyikan. Tapi berilah informasi yang relevan dimana perlu, seperti kata Spock di StarTrek.

spock
precisely from here

Langkah 2 – Isi DS-160 di Consular Electronic Application Center

Yang kalian butuhkan untuk langkah ini:
a. Tempat untuk mencatat application ID

Nah kalau sudah punya pola pikir yang benar, saatnya lanjut ke tahap berikutnya. Buka website Consular Electronic Application Center https://ceac.state.gov/genniv/

Sebagai orang yang baru belajar tentang User Experience dan User Design, pendapat gw berikut ini mungkin nggak valid. Tapi website nya CEAC ini menurut gw bener-bener butuh revamp / redesign project. Pusing aku tu liat webnya.

Di kolom Get Started, pilih lokasi tempat pembuatan visa. Di Indonesia cuma ada dua tempat: Jakarta dan Surabaya. Gw bikinnya di Jakarta, kantor kedutaan USA di Jakarta ada di Jalan Medan Merdeka, deket Monas. Kalau naik kereta turun di Gondangdia aja.

Lanjut ya. Begitu pilih lokasi, web CEAC akan refresh sendiri, nggak usah kaget. Mereka emang begitu, suka nggak jelas maksud dan tujuan pergerakannya. Isi kode di kotak yang ada terus lanjut klik tombol START AN APPLICATION (why all caps, CEAC, why? Are you screaming at us or what? #triggered)

Link fotonya nggak usah dibuka dulu, belum penting buat saat ini.

Thank you, next. Di layar selanjutnya kalian punya dua tugas maha penting.

  1. Catat application ID. Ada di sebelah kanan, kombinasi 10 angka dan huruf. Ini tolong disimpan baik-baik ya, boleh juga kalau mau dihafalkan.
  2. Pilih pertanyaan pribadi di paling bawah layar. Kalian nggak bisa bikin pertanyaan sendiri, jadi pilih aja yang jawabannya nggak menuntut 15 menit semedi. Pilihan pertanyaan yang terakhir di sini adalah “sebutkan nama pacar pertamamu”, kalau rawan gamang dan galau wis, pilih pertanyaan yang lain.

Buat apa ini? Karena ada cukup banyak informasi yang harus dimasukkan, kalian nggak dituntut menyelesaikan aplikasi ini sekali jalan. Bisa disimpan selama 30 hari. Nah, untuk membukanya lagi kalian perlu kombinasi application ID dan jawaban pertanyaan pribadi. Nanti buka lagi halaman utama CEAC, masukkan ulang lokasi pembuatan visa, kode, terus klik tombol RETRIEVE AN APPLICATION. Masukkan application ID, nama depan, nama belakang dan jawaban pertanyaan pribadimu (sudah kubilang web ini harus di revamp / redesign).

Lanjut ke bagian 2 ya.

I like you in summer

C360_2018-11-18-12-47-07-873

there’s not much time left,
goodbye has found us again,
as I look into your eyes,
I want to cherish this moment,
even if we don’t say it, we know what we’re thinking about,
I’m going to miss you, don’t worry about me, just hold on

we all know it isn’t easy living without each other,
but we came this far, hold on, hold on, linger on

things are losing its meaning, as I blankly look to the sky,
how long will this last? As I draw you out in the photos,
even if you’re not next to me right now, even if it’s really sad, we have our memories,
I’m going to miss you, just don’t be hurting, just hold on

(Roy Kim)

Tiya, a ton of thanks for this song. A ton of thanks for sharing it with me over baked s’mores that night. I never knew a longing feeling could be gently shared this way. Thank you, a thousand times over, for our friendship.

I like you in spring

C360_2018-08-07-17-58-51-310.jpg

Flowers bloom,
windows open,
your milky smell in the bedroom,
a slice of memory: of how happy I’ve been,
it’s spring,
it’s the start of a thousand good things,
I found happiness in its best form,
darling, can you see it?
in this city of stars, I miss you in the street,
and weep a bit as I recall our last spring,
wind and fog, in a cloudy city
but hey, it’s spring,
sensei said it’s the start of a thousand good things,
3 springs ago,
I found my favorite happiness,
3 springs later,
you’re still my favorite happiness
I like you in spring,
it’s the start of a thousand good things,
and it started with you,
it’s spring,
time to love a thousand times better

Singapore, Sunset and a Promise

 

I love pronouncing Singapore’s name in Mandarin, Xin Jia Po, probably because it was the first word in Mandarin I successfully uttered without making my laoshi (teacher) cringed. My Batam-residing cousin used to laugh and told me to “call it Singapore like any normal people” and she spoke fluent Mandarin! I don’t get it.

Anyway.

Last November, I got a chance to visit home of the Merlions with that one person who walks in a starlight in a different world. It was a weekend trip, a much needed short getaway. Xin Jia Po was as busy as I remembered, and also as posh as it always has been. Whenever I am in Singapore, there is always a little something that surprises me about this city-state.

This time, it was Changi. Honestly, I have never really fancied Changi Airport, probably because the only time I visited the airport was for either a very short transit or a very long one, both always in random middle of the night, and I have always felt I was trapped with nothing to do except buying Burger King’s Hershey Sundae Pie in terminal 2. The pie was awesome, but the wait has always been horrible. The last time I was there for a transit was with Rini, and it was such a painful experience both with immigration and finding a nice place to wait that Rini and I vowed to avoid a layover in Changi whenever possible in the future.

Last November however, I landed in Changi Airport at normal business hour, during the day that is. I was amazed by how different and friendly it was. For starter, there was this guy.

C360_2018-02-22-12-27-38-615
So fluffy I wanna take him home

Found you, Snorlax! I immediately sent this picture to Aloy, since she was so into PokemonGo and somehow Snorlax is considered as a rare find. Apparently he was busy hanging out at Changi.

Kitty chan was also there.

C360_2018-02-22-12-29-00-947

The simplicity and efficiency of Changi Airport delighted me. I think Changi is very “Singaporean” in terms of practicality and high appreciation of other people’s time. In Changi they had an automated tray collector so the airport staff did not have to collect trays manually after people used it to scan their bags and luggages.

On to the travel bits! At night that one person who walks in a starlight in a different world was sitting by the balcony. His back was on the cold window (totally because of the AC) and he asked me about our itinerary.

I suggested this itinerary:

Start the morning fresh! Let’s Hike treetop walk in MacRitchie Reservoir!

Explore the city by doing 7 Merlion Hunt. They are scattered all over Singapore. Hunt them down in the following order: Ang Mo Kio, Merlion Park, Tourism Court, Mount Faber Park and Sentosa island

Grab the $1 ice cream sandwich at Orchard

Hike Mount Faber and take a cable car to Sentosa Island.

Ambitious, I know. That one person who walks in a starlight in a different world just looked at me and quietly put all the destination I mentioned in GoogleMap so we can see how our route look like.

route

This is mission impossible, but I am pretty pleased HAHA

I was most excited to hike the treetop walk because will you just look at it

item_1.thumbnail.carousel-img.740.416
Picture from Visit Singapore

but of course, it’s Monday and of course, national parks are closed. Along with libraries, museums and everything I defined as cool in life. Why MacRitchie, why??

We moved forward with the next item in our itinerary. Explore Singapore by looking for the 7 merlions! Due to the limited time we had that day, we could only visit the one on Fullerton Park and its cub.

C360_2017-11-13-15-56-35-405

C360_2017-11-13-14-27-56-436

I was a bit bummed but that one person who walks in a starlight in another world took me to Orchard Road. I love people watching at Orchard Road, there is always something interesting and something to contemplate about.

20171113_123617

That one person insisted there was an uncle here who sold the best ice cream sandwich. After a short walk, we finally found the above mentioned uncle and bought two ice cream sandwiches. Who is the genius behind putting ice cream in between a slice of bread? I want to thank him.

C360_2017-11-13-14-09-43-195

By the time we had finished our ice cream, people watching project and our lunches, it was too late to climb Mount Faber. We decided to visit Sentosa Island and it was the best decision of the day. Instead of arriving with the fancy cable car from Mount Faber, we arrived at Sentosa Boardwalk. It was sunset and the boardwalk was wearing its best dress.

C360_2017-11-14-14-43-14-497

I walked the boardwalk with that one person, and it was a long, quiet, calming walk. It was pretty amazing to see how the sunset played beautiful colors on the water, the bridges and the boardwalk itself. I realized it is rare for me to be this quiet. I always feel that conversation is the best thing that can happen between humans. That day though, I got a glimpse of the beauty of silence. So there’s a promise then: when words fail, listen to the silence.

Aside of that, spotted another Merlion. The biggest one in Singapore.

C360_2018-03-21-09-19-11-517

At night, I got a chance to visit Singapore’s famous Gardens by the Bay. I was ecstatic! It feels as if I was transported to Avatar’s Pandora (I need to visit Disney’s Animal Kingdom soon!) The trees and the walkway looked magical! This time, I did not have the chance to actually climb it and see Cloud Forest or the beautiful flowers, so that’s the more reason to visit again.

C360_2017-11-13-14-13-25-714

One more thing that was special about Singapore is kaya toast! For years my mom made the complete breakfast of kaya toast and coffee for my dad, and for years I believed it was our family’s tradition. Then I grew a little bit older, a little bit wiser to know that my dad must have enjoyed this breakfast during many of his business trips to Singapore and told my mom about it.

C360_2018-03-21-09-21-23-285

Here’s a simple kaya toast recipe for you. The ingredients are easy to get and it is very simple to make.

Kaya Toast

You need:
Two slices of wheat bread
Butter
Kaya spread
1 Egg
Salt, pepper and soy sauce

How to make it:

  1. Toast your wheat bread. If you don’t have a toaster, worry not, you can pan-toast them. I tried it recently and the breads turned out crispy and nice too. Pan-toast them in small heat and do not add anything to the pan
  2. Remove the bread from heat, and while it is still hot, spread butter. The butter will melt nicely and gives the bread nice yellowish color with awesome smell
  3. Spread the kaya spread generously on top of the butter
  4. Boil your egg. This one is really up to you, some people find soft boiled egg yucky. I LOVE them. Put the egg in boiling water for 5 minutes
  5. Brew your coffee or tea. Crack the top of the egg, sprinkle it with salt, pepper and soy sauce. Enjoy!

Oh, and one more special thing in Singapore! My trip was concluded by going to the famous Mastercard Theatre at Marina Bay Sands. The Sound of Music was showing that time and we decided to see it. I have always enjoyed watching plays and live performances. The Sound of Music was nice and the story was a classic. I shared a warm jacket and some laughters with that one person who walks in starlight in another world. I have to say though, that so far, nothing beat Takarazuka, Japanese all-female musical theatre troupe yet.

That’s all from me for now. Hug your loved ones today. Kisses from the stars!

IMG-20171115-WA0004